Langsung ke konten utama

^Uji Bahan Makanan^


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran Biologi, tentunya juga kita berkecimpung dalam  dunia makanan, terutama makanan yang sehat dan bergizi tentunya. Makanan yang sehat adalah makanan yang bersih, mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air, serta tepat cara pengolahan dan penyajiannya. Dalam mempelajari mengenai makanan yang bergizi, tentunya kita juga harus mempelajari apa saja unsur-unsur yang terkandung dalam makanan tersebut.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari dikenal beberapa jenis unsur yang terkandung dalam makanan tersebut, meliputi karbohidrat atau zat tepung, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air yang akan kita bahas lebih lanjut dalam laporan ini. Setiap unsur tersebut memiliki karakteristik dan fungsinya sendiri dalam proses pembetukan tubuh kita menuju kedewasaan. Tak dapat kita pungkiri bahwa kita memerlukan unsur-unsur tersebut dalam diri kita. Kita juga dapat menemukan berbagai macam makanan kemasan yang telah dimodifikasi sedemikian rupa agar makanan tersebut tetap bertahan lama tanpa mengurangi kandungan yang ada pada makanan tersebut. Namun, tidak sedikit pula kita temukan makanan kemasan yang beredar di pasaran mengandung bahan pengawet, pemanis, ataupun pewarna yang berbahaya bagi tubuh kita dan melupakan konsep dasar dari diciptakannya makanan dalam kemasan yaitu tahan lama tanpa mengurangi kandungannya. Dalam laporan kali ini, akan di uji beberapa jenis makanan untuk mengetahui kandungan di dalamnya.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka beberapa permasalahan dalam penelitian Biologi mengenai uji bahan makanan ini antara lain :
ü  Kandungan apa saja yang terdapat dalam makanan yang diuji ?
ü  Bagaimanan reaksi makanan yang mengandung karbohidrat, glukosa, protein, dan lemak terhadap indikatornya ?
ü  Apa perbedaan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan glukosa setelah dilakukan pengujian ?
ü  Apa saja gangguan yang terjadi pada tubuh apabila mengkonsumsi bahan makanan secara berlebihan dan/ kurang ?
1.3  Maksud dan Tujuan Percobaan
1.3.1     Maksud Percobaan
Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan memahami kandungan yang terdapat dalam makanan yang diuji dengan menggunakan alat bantu lumpang dan martir, plat tetes, tabung reaksi beserta raknya, batang pengaduk, gelas kimia, lampu spirtus, kaki tiga dan kasa, serta pipet tetes.
1.3.2     Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memahami, mengetahui, dan menentukan kandungan yang terdapat dalam makanan yang diuji. 
1.4  Manfaat
Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita lakukan yaitusebagai berikut.
v  Bagi siswa
Manfaat bagi siswa dengan adanya penelitian/percobaan ini yaitu pengetahuan siswa menjadi lebih bertambah akan karakteristik bahan makanan yang mengandung unsur terutama makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan glukosa serta bagaimana menentukan sebuah makanan mengandung karbohidrat, protein, lemak, atau glukosa.
v  Bagi guru
Manfaat bagi guru melalui penelitian/percobaan ini yaitu guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa akan karakteristik makanan bergizi terutama makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan glukosa serta dapat mengetahui tingkat kemampuan siswanya dalam menentukan kandungan yang terdapat dalam makanan serta menggunakan berbagai alat bantu penelitian.
BAB II
METODE KERJA
            2.1 Alat dan Bahan
                        2.1.1 Alat
1.    Lumpang dan Martir.
2.    Plat tetes.
3.    Tabung reaksi dan Rak.
4.    Batang pengaduk.
5.    Gelas kimia.
6.    Lampu spirtus.
7.    Kaki tiga dan kasa.
8.    Pipet tetes.
                        2.1.2 Bahan
1.    Nasi.
2.    Roti.
3.    Gula pasir.
4.    Susu.
5.    Mie.
6.    Tempe.
7.    Sagu.
8.    Ubi.
9.    Larutan Lugol.
10. Larutan Biuret.
11. Larutan Benedict.
12. Kertas HVS.
                        2.1.3 Cara Kerja
Ø  Uji karbohidrat
1.    Bahan makanan dihaluskan.
2.    Letakkan pada plat tetes.
3.    Tetesi dengan larutan lugol.
4.    Amati perubahan warna yang terjadi.
5.    Jika berubah warna menjadi hitam, maka bahan makanan tersebut mengandung karbohidrat.
Ø  Uji glukosa
1.    Bahan makanan dihaluskan.
2.    Masukkan bahan makanan ke dalam tabung reaksi.
3.    Tetesi dengan larutan benedict.
4.    Larutan dipanaskan.
5.    Amati perubahan warna yang terjadi.
6.    Jika berubah menjadi merah bata, berarti bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
Ø  Uji protein
1.    Bahan makanan dihaluskan.
2.    Letakkan pada plat tetes.
3.    Tetesi dengan larutan biuret.
4.    Amati perubahan warna yang terjadi.
5.    Jika berubah warna menjadi ungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein.
Ø  Uji lemak
1.    Bahan makanan dihaluskan.
2.    Letakkan pada kertas HVS.
3.    Amati perubahan yang terjadi pada kertas.
4.    Apabila ada noda tembus, maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
BAB III
TABEL HASIL PENGAMATAN

No.
Bahan Makanan

Reagen





Lugol
Benedict
Biuret
HVS
Ket.
1.
Nasi
Hitam+++
Biru
-
-
Karbohidrat
2.
Roti
Hitam+++
Orange
Ungu
Ada
Karbohidrat, glukosa, lemak
3.
Gula pasir
Merah
Orange
-
-
Glukosa
4.
Susu
Coklat+
Orange
Ungu
Ada
Karbohidrat, glukosa, protein, lemak
5.
Mie
Hitam+++
Orange
-
Ada
Karbohidrat, glukosa, lemak
6.
Tempe
Coklat+
Coklat
Ungu
Ada
Karbohidrat, protein, lemak
7.
Sagu
Hitam+++
Hitam
-
-
Karbohidrat
8.
Ubi
Hitam+++
Biru
-
-
Karbohidrat
Catatan :
ü  +++   = Menandakan bahwa bahan makanan mengandung banyak karbohidrat.
ü       = Menandakan bahwa bahan makanan mengandung sedikit karbohidrat.

Ø  Gambar uji karbohidrat












Ø  Gambar uji protein










Ø  Gambar uji lemak











Ø  Gambar uji glukosa











BAB IV
PEMBAHASAN

4.1  Karbohidrat
Karbohidrat atau zat tepung merupakan senyawa organik yang dibangun oleh unsur-unsur C, H, dan O. Berdasarkan gugus gula yang menyusunnya, karbohidrat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1)    Monosakarida, yaitu karbohidrat yang tersusun atas satu gugus gula. Contohnya antara lain glukosa, fruktosa, galaktosa, dan manosa. Sifat monosakarida adalah laruta dalam air dan umumnya terasa manis.
2)    Disakarida, yaitu karbohidrat yang tersusun atas dua gugus gula. Misalnya laktosa, tersusun atas galaktosa dan glukosa, maltosa, tersusun atas glukosa dan glukosa, sukrosa, tersusun atas glukosa dan fruktosa. Seperti halnya monosakarida, disakarida juga memiliki sifat larut dalam air dan terasa manis.
3)    Polisakarida, yaitu karbohidrat yang tersusun atas banyak gugus gula, misalnya amilum, selulosa, dan glikogen (gula otot). Polisakarida mempunyai sifat sukar larut dalam air. Umumnya tidak terasa atau terasa pahit.
Di Indonesia, hampir 70-80% dari seluruh kebutuhan energi bersumber dari karbohidrat. Perbandingan persentase yang baik untuk kebutuhan karbohidrat : lemak : protein = 10-45% : 45-60% : 10-15%. 
4.1.1     Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat memiliki beberapa fungsi penting, diantaranya sebagai berikut.
1)    Sebagai sumber energi utama. Pada beberapa organ tubuh seperti otak, lensa mata, dan sel saraf, sumber energinya sangat bergantung kepada glukosa dan tidak dapat digantikan oleh sumber energi lainnya.
2)    Berperan penting dalam metabolisme, menjaga kesemimbangan antara asam dan basa, pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
3)    Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya selulosa.
4)    Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
5)    Merupakan bahan pembentuk senyawa kimia lainnya, misalnya lemak dan protein.
6)    Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa merupakan komponen asam inti yang amat penting dalam pewarisan sifat. Asam inti tersebut adalah Asam Deoksiribose Nukleat atau DNA dan Asam Ribose Nukleat atau RNA.
4.2  Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang tersusun atasunsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan kadang kala ditambah fosfor (P) dan nitrogen (N). Berbeda dengan protein dan karbohidrat, lemak tidak larut dalam air, tetapi larut di dalam pelarut zat organik seperti kloroform, eter, dan minyak tanah.
4.2.1     Macam-macam Lemak
Lemak atau lipid dibedakan menjadi 3 macam, yaitu lemak sederhana, campuran, dan asli.
1.    Lemak sederhana.
Yang termasuk lemak sederhana adalah lemak dan minyak. Keduanya tersusun atas trigliserida. Setiap trigliserida tersusun atas 1 gliserol dan 3 asam lemak.
2.    Lemak campuran.
Yang termasuk lemak campuran adalah fosfolipid, fosfatid, dan lipoprotein. Kedua macam lemak campuran yang pertama dapat dibuat oleh tubuh sendiri.
3.    Lemak asli.
Yang termasuk ke dalam lemak asli antara lain asam lemak, sterol, koleterol, sterol, dan pelarut vitamin D. Asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh yang dapat disintesis oleh tubuh sendiri, dan asam lemak tak jenuh yang tidak dapat disintesis oleh tubuh.
4.2.2     Sumber Lemak
Sumber lemak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu nabati atau tumbuhan, dan hewani atau hewan. Lemak nabati misalnya mentega, kedelai, kacang tanah, minyak kelapa, minyak kelapa sawit, kelapa, dan lain-lain. Lemak hewani meliputi daging, telur, susu, ikan, dan lain-lain.
4.2.3     Fungsi Lemak
Di dalam tubuh kita, lemak memiliki beberapa fungsi penting, diantaranya.
1)    Sebagai penghasil kalor tertinggi.
2)    Sebagai pelarut vitamin A, D, E, K serta sebagai pembawa zat makanan yang esensial.
3)    Sebagai pelindung alat-alat tubuh, yaitu sebagai bantalan lemak.
4)    Menjaga tubuh dari kedinginan.
5)    Penyedap makanan sehingga makanan menjadi lebih lezat.
6)    Penahan rasa lapar, karena adanya lemak akan memperlambat pencernaan.
4.2.4     Pemanfaatan Lemak dalam Tubuh
Di dalam saluran pencernaan, lemak akan dihidrolisis oleh enzim-enzim lipase menghasilkan asam lemak dan gliserol. Selain itu, pemanfaatan lemak lainnya adalah :
a)    Kebutuhan energi
Sumber energi utama bagi tubuh kita adalah karbohidrat dan lemak. Banyaknya karbohidrat yang diperlukan setiap harinya bnergantung kepada zat lemak yang sudah ada di dalam tubuh.
b)    Metabolisme basal
Yang dimaksud metabolisme basal adalah energi yang diperlukan oleh tubuh dalam keadaan istirahat total, baik istirahat fisik maupun mental, jasmani maupun rohani, berbaring tidak tidur, serta suhu badan berada pada lingkungan yang serasi.
4.3  Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersususn atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan kadang-kadang mengandung zat belerang (S), dan fosfor (P).
4.3.1     Jenis Protein
Berdasarkan asalnya, protein dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu protein nabati dan hewani.
1.    Protein hewani, yaitu protein yang berasal dari hewan. Protein ini sering disebut sebagai protein kelas satu, sebab mengandung asam amino esensial secara lengkap.
2.    Protein nabati, yaitu protein yang berasal dari tumbuhan. Sumber protein nabati antara lain padi-padian, kacang-kacangan, kelapa, dan sayur-sayuran. Protein nabato sering disebut protein kelas dua, sebab pada umumnya mengandung protein tidak lengkap, kecuali  beberapa jenis kacang-kacangan seperti kacang kedelai.
4.3.2     Fungsi Protein
Protein termasuk zat makanan yang fungsinya sangat besar bagi tubuh kita, yaitu untuk :
1.    Bahan dalam sintesis substansi penting, seperti hormon, enzim, antibodi, dan organel sel lainnya.
2.    Perbaikan, pertumbuhan, dan pemeliharaan struktur sel jaringan dari organ tubuh.
3.    Sebagai sumber energi.
4.    Mengatur dan melaksanakan metabolisme tubuh.
5.    Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh.
6.    Membantu tubuh dalam menghancurkan ataupun menetralkan zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
Karena fungsinya yang besar maka bila tubuh kekurangan protein akan timbul penyakit yang dikenal dengan kwashiorkor.
4.4   Glukosa
Dalam tubuh manusia glukosa merupakan jenis monosakarida yang mempunyai peran sebagai penghasil energi terbesar. Pada keadaan normal, di dalam tubuh seseorang mengandung 70-100 mg/100 ml darah. Bila kadar glukosanya kurang dari normal, peristiwanya dikenal dengan hipoglikemia, sebaliknya bila kandungan glukosanya darah lebih dari normal, disebut hiperglikemia.
4.5   Zat makanan dan Fungsinya
Setelah melalui proses yang cukup kompleks, bahan makanan yang kita konsumsi akan diubah menjadi sari-sari makanan atau zat makanan. Zat makanan yang diperlukan tubuh dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu sebagai berikut.
1.    Zat makanan makro, yaitu zat makanan yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar meliputi karbohidrat, lemak, protein, dan air.
2.    Zat makanan mikro, yaitu zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit namun memiliki fungsi yang sangat penting, meliputi vitamin dan mineral.
Air dikategorikan sebagai zat makanan, sebab pada metabolisme zat makanan, air senantiasa diperlukan dalam jumlah besar. Tanpa air, proses kehidupan tidak akan dapat berlangsung.
Bagi tubuh manusia sendiri zat makanan memiliki beberapa fungsi penting, diantaranya adalah sebagai berikut.
a.    Sebagai sumber atau penghasil energi atau tenaga,
b.    Sebagai pembangun,
c.    Sebagai pengatur proses-proses yang berlangsung di dalam tubuh,
d.    Penting untuk pertahanan tubuh dari serangan berbagai kuman penyakit.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian/percobaan yang telah dilakukan, maka kita dapat menyimpulkan kesimpulan yaitu sebagai berikut.
1.    Bahan makanan yang mengandung karbohidrat berdasarkan percobaan yang dilakukan  antara lain, nasi, roti, susu, mie, tempe, sagu, dan ubi.
2.    Bahan makanan yang mengandung protein berdasarkan percobaan antara lain susu dan tempe.
3.    Bahan makanan yang mengandung lemak berdasarkan percobaan antara lain roti, susu, mie, dan tempe.
4.    Bahan makanan yang mengandung glukosa berdasarkan penelitian antara lain gula pasir, susu, dan mie.
5.    Kita harus mengonsumsi bahan makanan secara seimbang karena jika mengonsumsi bahan makanan secara berlebihan dan/ kurang akan menyebabkan berbagai macam penyakit.
6.    Fungsi zat makanan dalam tubuh antara lain :
a.    Sebagai sumber atau penghasil energi atau tenaga,
b.    Sebagai pembangun,
c.    Sebagai pengatur proses-proses yang berlangsung di dalam tubuh,
d.    Penting untuk pertahanan tubuh dari serangan berbagai kuman penyakit.
5.2      Saran
Dalam melakukan kegiatan penelitian/percobaan ini harus lebih ditingkatkan terutama dalam bidang ketersediaan alat bantu penelitian/percobaan khusunya mikroskop. Dengan lengkap dan memadainya alat-alat bantu penelitian/percobaan maka konsentrasi siswa akan lebih terfokuskan sehingga hasil yang ingin dicapai selama penelitian/percobaan akan maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan selain itu dapat memberi manfaat dan pengetahuan yang lebih banyak mengenai penelitian/percobaan. 
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Mohamad., Biologi SMA/MA, Bailmu, Jakarta.































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Percobaan Perubahan Entalpi Reaksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran Kimia, tentunya juga kita berkecimpung dalam dunia Termokimia (Thermochemistry). Dimana termokimia ini selalu berhubungan dengan energi . Energi merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan kita. Banyak kejadian di sekitar kita, bahkan di dalam tubuh kita yang melibatkan energi, baik melepas maupun memerlukan. Proses fotosintesis, metabolisme, gerak, pembakaran, dan memasak adalah contoh kejadian yang melibatkan energi. Memasak membutuhkan energi berupa panas. Sebagai contoh nyata, masakan tidak akan masak dengan sendirinya tanpa ditambahkan panas dari luar. Termokimia ini sendiri terjadi pada reaksi kimia (Chemical Reaction). Reaksi kimia ini melibatkan melibatkan kalor reaksi (q) dengan mematuhi Hukum Kekekalan Energi (Law of Conservation of Energy). Kalor reaksi ini sama dengan perubahan entalpi reaksi (Enthalpy Change of Reaction) atau yang biasa disingkat dengan ∆H. Perubahan enta

Laporan Penurunan Titik Beku

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang      Perubahan fase zat cair ke padat disebut membeku. Hal ini banyak terjadi dilingkungan sekitar kita, terutama di negara yang memiliki musim dingin. Setiap zat mengalami pembekuan dengan waktu yang berbeda-beda, sebab titik beku yang dimiliki oleh masing-masing zat berbeda. Semakin tinggi titik bekunya maka zat tersebut akan cepat mengalami pembekuan.      Negara yang bermusim dingin mengalami proses pembekuan yang berlangsung cepat sekali, mulai dari air yang berada di alam bebs maupun air dalam radiator kendaraan bermotor, karena hal itu sangat merugikan maka untuk menanggulangi hal tersebut dilakukan penurunan titik beku. Penurunan titik dengan cara menambahkan suatu zat anti beku kedalam radiator. Penurunan titik beku terjadi karena terjadi kenaikan tekanan cairan dalam radiator, sehingga cairan membeku dalam suhu yang lebih rendah dari pelarutnya. Penurunan titik beku larutan encer sebanding dengan konsentrasi massanya. Titik

~Laporan Titrasi Asam-Basa~

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Berbicara masalah reaksi asam-basa atau yang biasa juga disebut reaksi penetralan, maka tidak akan terlepas dari titrasi asam-basa. Perlu dipahami terlebih dahulu bahwa reaksi asam-basa atau reaksi penetralan dapat dilakukan dengan titrasi asam-basa. Adapun titrasi asam-basa ini terdiri dari titrasi asam kuat-basa kuat, titrasi asam kuat-basa lemah, titrasi basa lemah-asam kuat, dan titrasi asam lemah-basa lemah. Titrasi asam-basa ini ditentukan oleh titik ekuivalen (equivalent point) dengan menggunakan indikator asam-basa. Setelah mengetahui hal tersebut, perlu juga kita ketahui bahwa titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi