Camera angle atau
sudut penempatan kamera memegang peranan yang sangat penting pada sinematografi
khususnya pada pembuatan film pendek atau film indie. Dalam pembuatan film pendek/indie sangat perlu untuk
mempelajari tentang tehnik pengambilan frame adegan/gambar,karena dengan begitu
film yang kita buat akan lebih menarik,selain itu dalam setiap adegan film
tentu pengambilan gambar dengan banyak tehnik dalam animasi pengambilan objek
dapat di isi pada storyboard.
Bagaimanapun juga sebuah film dibentuk oleh beberapa
banyak shot yang membutuhkan penempatan kamera di tempat yang terbaik bagi
penonton untuk mengikuti cerita dalam film. Penempatan angle yang baik tentu
saja bisa memperkuat dramatik sebuah film karena angle kamera ini adalah mata
penonton melihat informasi visual dan juga bisa berarti seberapa besar area
yang kita gunakan dalam sebuah shot. Penempatan sudut kamera akan memposisikan
penonton lebih dekat dengan action yang ada dalam film , misalnya dengan
teknik close up dan lain sebagainya.
Penempatan sudut kamera ini sangat dipengaruhi beberapa
faktor diantaranya analisah pada skenario, penggunaan jenis lensa dan
sebagainya. Memang lewat pengalaman panjang dan ketrampilan penempatan kamera
bisa di lakukan secara intuisif sifatnya. Akan tetapi jika kita mempelajarinya
tentu akan mempermudah kita dalam membuat sebuah shot.
Penempatan sudut kamera juga berpengaruh pada kondisi
psikologis penonton, contohnya adalah jika kita menggunakan High Angle –
kamera lebih tinggi dari garis axis kamera , maka penonton akan diposisikan
lebih tinggi dari subjek, hal ini yang membuat penonton merasa subyek lebih
kecil baik secara fisik atau lebih rendah derajatnya dalam tatanan sosial. Pada
film hal ini sering digunakan untuk memperlihatkan pengemis, rakyat jelata dsb.
Sedangkan penggunaan Low Angle – Kamera lebih rendah dari
garis aksis kamera, maka penonton diposisikan lebih rendah dari subjek, hal ini
yang membuat penonton merasa subjek lebih tinggi secara fisik atau lebih tinggi
derajat nya dalam tatanan sosial. Hal seperti ini banyak kita temukan di film
untuk memperlihatkan raja , hakim dsb. Kemudian ada juga yang disebut
dengan Eye level – kamera sama tingginya dengan level subjek
atau jika subjek berdiri / duduk kamera berada pada aksis yang sama dengan
posisi subjek. Bisa dikatakan sebagai pandangan subjek ke subjek lain dalam
sebuah potongan tapi bukan Point of View. Beberapa jenis angle
kamera yaitu sebagai berikut :
§
Obyektif camera angle
Angle obyektif maksudnya adalah kamera menjadi point
of view cerita, artinya penonton melihat semua elemen visual yang
sutradara berikan dalam filmnya. Contoh yang paling gampang adalah dalam film
dokumenter dimana orang-orang tidak melihat ke arah lensa kamera atau
dalam candid shot / kamera tersembunyi.
§
Subyektif camera angle
Angle subyektif maksudnya adalah seperti personal
view point artinya penonton berpartisipasi dalam sebuah shot seperti
pengalaman sendiri. Contohnya adalah shot dari udara atau aerial shot yang
memperlihatkan pemandangan kota. Atau birds point of view. Jika
seorang aktor melihat langsung ke arah lensa / penonton maka penonton disini
juga berpartisipasi dalam sebuah shot tersebut, maka bisa juga di sebut angle
subyektif.
§
Point of view
Point of view adalah pandangan subyektif dari subyek dalam scene. Maksudnya jika
kita melihat seorang aktor melihat ke arah langit kemudian shot selanjutnya
adalah arak-arakan mega di langit maka shot ke dua tersebut adalah point
of view subyek tersebut.
Adapun ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan
pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Terdapat
bermacam-macam istilah antara lain:
1. Extreme Close Up
(ECU/XCU) adalah pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung
pemain atau bibir atau mata objec
2. Big Close Up
(BCU) adalah pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.
3. Close Up (CU)
adalah gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat
seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu
baru
4. Medium Close Up
adalah (MCU) hampir sama dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari dada
keatas.
5. Medium Shot (MS)
adalah pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat
hanya separuh badannya saja(dari perut/pinggang keatas).
6. Knee Shot (KS)
adalah pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.
7. Full Shot (FS)
adalah pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.
8. Long Shot (LS)
adalah pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh
objek terkena hingga latar belakang objek.
9. Medium Long Shot
(MLS) adalah gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya
terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka
tampak dari kepala sampai lutut.
10. Extreme Long
Shot (XLS) adalah gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan
objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi
objek tersebut terhadap lingkungannya.
11. One Shot (1S)
adalah Pengambilan gambar satu objek.
12. Two Shot (2S)
adalah pengambilan gambar dua orang.
13. Three Shot (3S)
adalah pengambilan gambar tiga orang.
14. Group Shot
(GS)adalah pengambilan gambar sekelompok orang.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa angle kamera memiliki peranan yang
sangat penting dalam proses pembuatan film pendek/ film indie sehingga akan
menghasilkan karya yang berkualitas tinggi.
Komentar
Posting Komentar