BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Darah adalah
bagian dari sistem peredaran darah bersama dengan alat peredaran darah. Dalam
kehidupan kita, darah memiliki peran yang vital, dan fungsi paling umum yang
kita ketahui yaitu sebagai alat transportasi, baik itu zat-zat makanan,
oksigen, karbon dioksida, hormon, hingga sisa-sisa hasil metabolisme. Berbicara
tentang sistem peredaran darah, maka kita akan membahas mengenai, sistem
peredaran darah hewan, sistem peredaran darah manusia beserta kelainan dan
gangguan pada darah dan sistem peredaran darah. Sebagaimana dijelaskan, sistem
peredaran darah terdiri atas darah dan alat peredaran darah. Darah terdiri dari
plasma darah dan sel-sel darah. Kemudian sel-sel darah terbagi atas sel darah
putih, sel darah merah, dan keping darah. Alat peredaran darah sendiri dibagi
atas jantung dan pembuluh darah. Pembuluh darah ini dibagi atas 3 jenis, yaitu
pembuluh darah arteri, pembuluh darah vena, dan pembuluh darah kapiler.
Pada laporan kali ini, kita akan
berbicara tentang darah, terutama golongan darah. Golongan darah adalah ciri
khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan
protein pada permukaan membran sel darah merah. Salah satu manfaat diketahuinya
golongan darah adalah transfusi darah. Transfusi darah adalah proses menyalurkan
darah atau produk berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran orang
lainnya. Atas dasar itulah, perlu dilakukan suatu penelitian untuk
mengetahuijenis golongan darah kita.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan, maka beberapa permasalahan dalam penelitian
Biologi mengenai transportasi melewati membran
ini antara lain :
ü Bagaimana menentukan
jenis-jenis golongan darah pada manusia ?
ü Apakah ciri
khusus atau perbedaan dari setiap golongan darah ?
1.3 Maksud dan Tujuan Percobaan
1.3.1 Maksud Percobaan
Maksud dari
percobaan ini adalah untuk mengetahui dan memahami karakteristik dan perbedaan
dari setiap jenis golongan darah menggunakan alat bantu jarum franke, blood
lancet, dan kaca objek.
1.3.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memahami dan
mengetahui karakteristik dan perbedaan yang ada pada setiap jenis golongan
darah.
1.4 Manfaat
Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari
percobaan/penelitian yang kita lakukan yaitusebagai berikut.
v Bagi siswa
Manfaat bagi
siswa dengan adanya penelitian/percobaan ini yaitu pengetahuan siswa akan sistem
peredaran darah khususnya golongan darah menjadi bertambah dan kita dapat
mengetahui golongan darah yang kita miliki.
v Bagi guru
Manfaat bagi guru melalui penelitian/percobaan ini yaitu
guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa akan cara melakukan uji golongan
darah serta penggunaan alat-alat bantu penelitian seperti blood lancet, jarum
franke, dan kaca objek.
BAB
II
METODE KERJA
2.1 Alat dan Bahan
2.1.1 Alat
1.
Jarum Franke
2.
Lancet blood
3.
Kaca objek
4.
Tissue/kapas
5.
Tusuk gigi
2.1.2 Bahan
1.
Anti serum
2.
Darah
2.1.3 Cara Kerja
1.
Sterilkan salah satu ujung jari dengan kapas yang telah
dibasahi dengan alkohol 70%
2.
Tusukkan lancet dengan hati-hati dan mantap ke ujung jari
yang telah dibasahi dengan alkohol lalu tekanlah ujung jari hingga darah
keluar.
3.
Teteskan darah pada kaca objek pada 3 tempat berbeda
4.
Teteskan serum anti A pada sampel darah pertama, kemudian
aduklah dengan gerakan memutar menggunakan tusuk gigi. Amatilah apa yang
terjadi.
5.
Teteskan serum anti B pada sampel darah kedua, kemudian
aduklah dengan gerakan memutar menggunakan tusuk gigi. Amatilah apa yang
terjadi. Begitu pula dengan serum anti AB.
BAB
III
GAMBAR HASIL PENELITIAN
Keterangan :
Dari percobaan yang telah dilakukan, apabila darah yang
diberi anti serum A dan AB menggumpal, sedang anti serum B tidak menggumpal,
maka golongan darahnya adalah A.
Dari percobaan yang telah dilakukan, apabila darah yang
diberi anti serum B dan AB menggumpal, sedang anti serum A tidak menggumpal,
maka golongan darahnya adalah B.
Dari percobaan yang telah dilakukan, apabila darah yang
diberi anti serum A, B, dan AB menggumpal, maka golongan darahnya adalah AB.
Dari percobaan yang telah dilakukan, apabila darah yang
diberi anti serum A, B, dan AB tidak menggumpal, maka golongan darahnya adalah
O.
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1
Darah
Darah adalah cairan yang
terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan
darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang
berasal dari bahasa
Yunani haimayang
berarti darah.
Pada serangga, darah (atau lebih dikenal
sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan
melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara
langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan
menyingkirkan bahan sisa metabolisme.
Pada hewan lain,
fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke
jaringan tubuh. Dalam darah terkandunghemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat
oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil,oksigen langsung meresap ke dalam plasma
darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin
merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada
hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda,
biru, atau kuning oranye).
4.1.1Darah
Manusia
Darah manusia
adalah cairan jaringan
tubuh. Fungsi utamanya
adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di
seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut
zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan
tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna
merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila
kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam
bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul
oksigen.
Manusia memiliki sistem
peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung
menuju paru-paru untuk melepaskan sisa
metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui
pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena
pulmonalis. Setelah
itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta.
Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran
halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior. Darah juga mengangkut
bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
4.1.2
Komposisi Darah
Darah
terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari
darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang
dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa
cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.
Korpuskula
darah terdiri dari:
Eritrosit tidak
mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap
sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung
hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam
penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan
eritrosit menderita penyakit anemia.
Leukosit bertanggung jawab
terhadap sistem imun tubuh dan bertugas
untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh,
misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk
yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang
kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia. Susunan
Darah. serum
darah atau plasma terdiri atas:
3.
Mineral: 0.9% (natrium
klorida, natrium
bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan zat besi,
dll)
§
bahan
pembeku darah
4.2 Golongan Darah
Golongan
darah adalah
ciri khusus darah dari suatu individu karena
adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang
paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor
Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya
saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel
dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Golongan darah
manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya,
sebagai berikut:
§
Individu
dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan
antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen B dalam serum darahnya. Sehingga,
orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang
dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
§
Individu
dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel
darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum
darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima
darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
§
Individu
dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan
antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.
Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari
orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal.
Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah
kecuali pada sesama AB-positif.
§
Individu
dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan
darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah
ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan
golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Secara umum,
golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di
beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan.
Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB
memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis
yang paling jarang dijumpai di dunia. Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam
bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk
jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian/percobaan
yang telah dilakukan, maka kita dapat menyimpulkan kesimpulan yaitu sebagai
berikut.
§
Individu dengan golongan
darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan
membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga,
orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang
dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
§
Individu
dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel
darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum
darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima
darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
§
Individu
dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan
antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga,
orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun,
orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali
pada sesama AB-positif.
§
Individu
dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan
darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah
ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan
golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
5.2 Saran
Dalam melakukan kegiatan
penelitian/percobaan ini harus lebih ditingkatkan terutama dalam bidang kedisiplinan
siswa sehingga dengan disiplin dan teraturnya percobaan, maka hasil yang
dicapai juga akan maksimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Amin, Mohamad [ed.], 2009, Biologi SMA/MA, Jakarta : Bailmu
Komentar
Posting Komentar